Gurindam dan irama Tidak lagi ku hiraukan Setelah api cinta terpadam Apa yang tinggal kini Hanya sisa kesal kelmarin Menjadi simfoni mendayu Pada setiap malam minggu Setahun sudah berlalu Februari muncul kembali Dengan kehangatan semalam Tanpa ku sedari Ku petik mawar merah Ku tulis sekuntum puisi Tapi sayang pada siapakan ku beri Kesepian memaksa Ku lihat wajah di cermin Terpandang parut di mukaku Bekas cinta yang lama Apakah tidakkan hilang Kesan cinta yang terus mendatang Bermain di jiwa ini |